Ferrari bertekad untuk terus bersaing merebut gelar juara konstruktor Formula 1 musim 2024 hingga balapan penutup di GP Abu Dhabi, meskipun mereka tertinggal 21 poin dari rival beratnya, McLaren. Scuderia Ferrari tengah mengerahkan segala upaya untuk memaksimalkan potensi mobil SF-24 dan menghidupkan peluang meraih gelar yang telah lepas dari genggaman mereka sejak tahun 2008.
Tantangan Ferrari di Yas Marina
GP Abu Dhabi selama ini tidak menjadi sirkuit yang ramah bagi Ferrari. Namun, lintasan Yas Marina dinilai lebih bersahabat dibandingkan dengan sirkuit Qatar yang memiliki suhu lebih dingin dari biasanya. Prakiraan cuaca menunjukkan suhu rata-rata 28 derajat Celsius, kondisi ideal untuk Ferrari mengoptimalkan mobil mereka.
Kedua tim pesaing, Ferrari dan McLaren, akan bersaing dengan peluang yang relatif seimbang. McLaren, yang memimpin klasemen konstruktor, akan bermain aman, sementara Ferrari membawa pendekatan agresif dengan serangkaian inovasi aerodinamika ekstrem pada SF-24 mereka.
Strategi Ekstrem Ferrari
Prinsipal tim, Fred Vasseur, telah menekankan pentingnya menjaga tekanan hingga akhir musim. Ferrari diperkirakan akan menurunkan SF-24 dengan pengaturan aerodinamika serendah mungkin, memanfaatkan permukaan lintasan Yas Marina yang halus seperti meja biliar.
“Kami telah mencoba simulasi pengaturan rendah, dan solusi ini memberikan hasil yang menjanjikan. Ferrari akan tampil menyerang di Abu Dhabi,” ungkap sumber internal tim.
Solusi baru pada bagian bawah mobil yang diuji oleh Charles Leclerc di Losail juga akan diterapkan, meskipun pembalap Spanyol Carlos Sainz sebelumnya menolak penggunaannya di GP Las Vegas. Strategi ini menunjukkan bahwa Ferrari tidak segan mengambil risiko demi mengejar hasil maksimal.
Analisis Keandalan dan Risiko Ban
Ferrari juga mempelajari insiden yang melibatkan kerusakan ban pada balapan sebelumnya. Analisis internal menunjukkan bahwa tidak ada serpihan kaca spion dari mobil Williams atau benturan dengan Sauber yang menjadi penyebab utama kerusakan ban. Sebaliknya, ausnya ban diduga akibat batas ketahanan ban yang telah mencapai titik maksimum.
Tim memastikan langkah pencegahan akan dilakukan untuk menghindari masalah serupa di Abu Dhabi, termasuk pengelolaan lebih ketat terhadap pemakaian ban selama balapan.
Power Unit Siap Dimaksimalkan
Ferrari juga akan memanfaatkan unit daya (power unit) secara maksimal di Abu Dhabi. Mereka percaya bahwa McLaren, yang menggunakan mesin Mercedes, akan lebih berhati-hati untuk menjaga keandalan mesin mereka. Charles Leclerc diharapkan dapat memanfaatkan setiap peluang, meskipun unit daya keempat yang digunakan sejak GP Belanda menunjukkan tanda-tanda kelelahan.
“Unit daya kami, termasuk sistem hibrida, akan didorong hingga performa puncaknya. Kami siap mengambil risiko demi hasil terbaik,” ungkap perwakilan Ferrari.
Harapan Ferrari dan Potensi Kesalahan McLaren
Meskipun peluang Ferrari tampak tipis, Scuderia tetap optimistis. Mereka percaya bahwa jika Lando Norris dan Oscar Piastri tidak tampil sempurna, McLaren bisa melakukan kesalahan yang membuka peluang bagi Ferrari.
“Kami tidak akan menyia-nyiakan peluang sekecil apa pun. Di Formula 1, semuanya bisa berubah dalam sekejap,” ujar salah satu anggota tim Ferrari.
Ferrari datang ke Abu Dhabi dengan tekad besar untuk melanjutkan perjuangan mereka hingga detik terakhir. Dengan inovasi aerodinamika baru, strategi ekstrem, dan optimasi power unit, mereka berharap dapat memberikan tekanan maksimal kepada McLaren.
Namun, jika Norris dan Piastri mampu tampil sempurna, peluang Ferrari untuk membalikkan keadaan akan menjadi tugas yang hampir mustahil. Balapan di Yas Marina akan menjadi ajang terakhir bagi Ferrari untuk membuktikan kemampuan mereka di musim 2024.