Keputusan Berani Shai Gilgeous-Alexander: Tak Gunakan Agen

https://artboxdesign.biz

Keputusan yang cukup mengejutkan datang dari Shai Gilgeous-Alexander, salah satu bintang muda paling bersinar di NBA dan pemain andalan Oklahoma City Thunder. Pemain berusia 26 tahun ini baru saja mengumumkan bahwa ia akan berpisah dengan agennya, Thad Foucher dari Wasserman, dan memilih untuk menjadi agensi dirinya sendiri. Keputusan ini menjadi sorotan karena tidak hanya jarang terjadi, tetapi juga bisa membuka babak baru dalam kariernya yang semakin gemilang.

Meskipun alasan pasti di balik perpisahan ini belum dijelaskan secara rinci, langkah Gilgeous-Alexander untuk mewakili dirinya sendiri menimbulkan berbagai spekulasi, baik dari penggemar maupun analis NBA. Gilgeous-Alexander menegaskan bahwa meski ia tidak lagi menggunakan agen untuk urusan kontrak, ia akan tetap melibatkan perwakilan untuk urusan lain di luar lapangan, seperti bisnis dan sponsor.

Memasuki Era Baru dalam Kariernya

Keputusan ini datang pada saat yang tepat, mengingat Gilgeous-Alexander kini berada di jalur yang tepat untuk meraih MVP pertamanya. Musim ini, ia memimpin Oklahoma City Thunder dengan performa luar biasa, mencatatkan 32,5 poin, 6,1 asis, dan 5,1 rebound per pertandingan. Penampilannya yang sangat konsisten membuat Thunder meraih rekor 44-10, menjadikannya salah satu pemain yang paling dibicarakan di liga.

Selain itu, Gilgeous-Alexander saat ini berpeluang untuk menandatangani perpanjangan kontrak supermax dengan Thunder, yang bisa bernilai hingga $294,3 juta selama empat tahun ke depan, menjadikannya tetap bersama tim hingga musim 2030-2031. Dengan kesepakatan yang relatif sederhana ini, keputusan Gilgeous-Alexander untuk tidak bergantung pada agen semakin masuk akal, mengingat kontraknya yang tidak akan melibatkan banyak negosiasi.

Mengikuti Jejak Atlet Lain

Gilgeous-Alexander bukanlah satu-satunya atlet yang memilih untuk mewakili dirinya sendiri dalam urusan kontrak. Sejumlah atlet ternama lainnya, seperti Lamar Jackson dari Baltimore Ravens dan Bobby Wagner dari Washington Commanders, juga sudah memulai langkah serupa. Jackson, misalnya, berhasil menegosiasikan kontraknya senilai $260 juta tanpa bantuan agen. Begitu pula dengan Wagner, yang telah menjadi agennya sendiri sejak 2019, dan berhasil menuntaskan kesepakatan kontrak dengan sukses.

Keputusan Gilgeous-Alexander ini semakin menunjukkan bahwa dunia olahraga profesional mungkin sedang memasuki era baru di mana lebih banyak atlet yang memilih untuk mengambil kendali penuh atas karier mereka, tanpa bergantung pada agen untuk urusan kontrak. Bagi para pemain muda lainnya, langkah Gilgeous-Alexander bisa menjadi contoh untuk lebih mandiri dalam merencanakan masa depan mereka.

Bagi penggemar Oklahoma City Thunder, keputusan ini juga menjadi tanda bahwa Gilgeous-Alexander benar-benar berkomitmen pada tim dan masa depannya di NBA. Dengan musim yang luar biasa ini dan potensi kontrak supermax yang menanti, bintang muda ini jelas akan menjadi pusat perhatian di tahun-tahun mendatang, dan Thunder berharap bisa terus mempertahankan pemain bintang mereka dalam perjalanan menuju kesuksesan yang lebih besar lagi.

Kevin Durant Respons Kritik Seputar NBA All-Star Game 2025 di X

Kevin Durant kembali menjadi sorotan pada Senin (17/2) waktu Amerika Serikat, saat ia menyuarakan tanggapannya terkait berbagai keluhan yang muncul dari para penggemar mengenai NBA All-Star 2025. Sebagai salah satu pemain yang telah berpartisipasi dalam 15 edisi All-Star, Durant tidak ketinggalan ikut angkat bicara tentang kritik yang mengarah pada pertandingan tersebut, terutama mengenai kurangnya nuansa bola basket sesungguhnya.

Meskipun NBA telah berusaha keras untuk menyegarkan format All-Star dari tahun ke tahun, edisi terbaru di San Francisco justru mendapatkan banyak sorotan negatif. Banyak penggemar mengeluhkan bahwa selama tiga jam acara berlangsung, hanya sekitar 30 menit yang benar-benar diisi dengan aksi bola basket. Sisa waktu dihabiskan dengan iklan, cuplikan dari komedian Kevin Hart, dan berbagai pertunjukan yang tidak berhubungan langsung dengan inti permainan.

Durant, yang tampaknya sudah lelah dengan protes-protes tersebut, memberikan respons dengan nada bercanda melalui akun X-nya. Ia mengusulkan sebuah ide ekstrem untuk mengatasi keluhan ini, yakni membatalkan sepenuhnya akhir pekan NBA All-Star jika para penggemar tidak puas dengan acara tersebut. “Menurut saya lebih asyik mengeluh tentang NBA daripada menontonnya langsung,” tulis Durant. “Gila, batalkan saja akhir pekan All-Star dan mari kita beri semua orang waktu istirahat karena kita sangat menderita saat ini…”

Komentar Durant ini memunculkan gelak tawa, meskipun sebenarnya ia menanggapi serius ketidakpuasan yang dirasakan banyak pihak. Kritik utama yang dilontarkan para penggemar adalah ketidakhadiran pertandingan bola basket sesungguhnya selama acara tersebut. Bahkan, format yang digunakan pada hari Minggu kemarin dianggap tidak memberikan pengalaman kompetitif yang memadai.

Durant pun melanjutkan tanggapannya dengan mengatakan, “Penggemar mengeluh tentang segala hal. Seolah-olah tidak ada yang cukup baik bagi mereka saat ini. Satu-satunya hal yang mereka nikmati adalah babak playoff, batas waktu perdagangan, agen bebas, dan saat pemain saling berselisih.”

Seiring dengan kritik yang terus bermunculan, beberapa ide untuk memperbaiki format NBA All-Star pun mulai berkembang. Salah satunya adalah format pertandingan antara Tim AS melawan Tim Dunia, yang didukung oleh Giannis Antetokounmpo. Selain itu, NBA juga tengah mempertimbangkan untuk menambahkan turnamen 1 lawan 1 guna meningkatkan elemen kompetisi selama akhir pekan tersebut.

Meskipun situasi ini memunculkan perdebatan, wacana yang disampaikan oleh Durant dengan nada santai menunjukkan betapa kompleksnya upaya untuk menyempurnakan NBA All-Star dan memenuhi harapan penggemar di seluruh dunia. Sebuah hal yang pasti adalah, apa pun format yang dipilih, penggemar tetap menginginkan aksi bola basket yang lebih intens dan menggugah semangat kompetitif.

Pertemuan Kembali: Ben Simmons Akan Bermain Bersama James Harden di Clippers

Drama pertukaran pemain besar yang melibatkan Ben Simmons dan James Harden pada 2022 masih membekas dalam ingatan banyak penggemar NBA. Keputusan tersebut menyaksikan Simmons meninggalkan Philadelphia 76ers untuk bergabung dengan Brooklyn Nets, sementara Harden bergabung dengan Sixers. Namun, kini keduanya akan kembali bersatu dalam satu tim setelah Simmons menyetujui buyout dengan Nets dan bersiap untuk menandatangani kontrak dengan Los Angeles Clippers.

Simmons, yang saat ini berada di tahun terakhir kontrak lima tahunnya dengan Sixers, dijadwalkan menjadi free agent pada musim panas mendatang. Selain Clippers, Simmons juga dikabarkan sempat melakukan pertemuan dengan Cleveland Cavaliers, membuka berbagai kemungkinan untuk karirnya ke depan.

Namun, perjalanan Simmons dalam beberapa tahun terakhir di NBA bisa dibilang penuh liku. Sejak meninggalkan Sixers, Simmons hanya bermain dalam 42 pertandingan atau kurang dalam empat musim berturut-turut. Bahkan, ia melewatkan seluruh musim 2021-2022 karena masalah dengan Sixers dan cedera punggung setelah pindah ke Nets.

Masa kariernya bersama Brooklyn Nets juga tak berjalan sesuai harapan. Dalam 90 pertandingan yang ia jalani, Simmons hanya rata-rata bermain sekitar 25,4 menit per game, mencatatkan 6,5 poin, 6,2 rebound, dan 6,3 assist. Cedera yang datang bertubi-tubi, terutama cedera punggung dan masalah saraf yang dialaminya selama periode 2022-2024, mempengaruhi kinerjanya di lapangan.

Sebelum masa-masa sulit ini, Simmons pernah menunjukkan potensinya di Philadelphia. Sebagai Rookie of the Year pada 2018, Simmons langsung menunjukkan kualitas luar biasa di lapangan. Selama empat musim bersama Sixers, ia mencatatkan rata-rata 15,9 poin, 8,1 rebound, dan 7,7 assist dalam 275 pertandingan. Simmons bahkan terpilih menjadi NBA All-Star selama tiga musim berturut-turut.

Namun, setelah kegagalan Sixers di playoff 2021, situasi berubah drastis. Simmons menjadi pusat kekecewaan fans Sixers dan akhirnya meminta untuk dipertukarkan. Hal ini berujung pada pertukaran besar dengan Nets yang menyertakan Andre Drummond, Seth Curry, dan dua pilihan draft putaran pertama, sementara Sixers menerima James Harden dan Paul Millsap.

Sayangnya, Harden juga mengalami masalah serupa di Sixers, terutama dengan manajer umum Daryl Morey. Sama seperti Simmons, Harden meminta untuk dipertukarkan dan akhirnya diperdagangkan ke Clippers, di mana Sixers memperoleh Marcus Morris, Nicolas Batum, Kenyon Martin Jr., dan Robert Covington sebagai gantinya.

Los Angeles Clippers sendiri dikenal memiliki catatan apik dalam mengakuisisi pemain melalui buyout dalam beberapa tahun terakhir, seperti yang dilakukan mereka dengan Russell Westbrook, Nicolas Batum, dan Reggie Jackson. Kini, mereka berharap bisa mengulang kesuksesan tersebut dengan kedatangan Ben Simmons, yang diharapkan bisa kembali ke performa terbaiknya di Clippers.

Tujuh Laga Tanpa Kemenangan, Rajawali Tumbang di Markas Dewa United

Nestapa Rajawali Medan tampaknya masih belum berakhir di IBL 2025. Bertandang ke markas Dewa United Banten, mereka harus menelan kekalahan telak dengan skor 104-80, pada Rabu (5/2). Kekalahan ini menambah derita Rajawali yang kini menjadi tim pertama di musim ini yang mengalami tujuh kekalahan beruntun, tanpa sekalipun mencicipi kemenangan.

Tak hanya Rajawali, satu tim lain yang juga belum meraih kemenangan adalah Bima Perkasa Jogjakarta. Namun, Rajawali kini berada dalam posisi yang lebih sulit karena sudah menjalani tujuh pertandingan tanpa hasil positif.

Dewa United Dominasi Sepanjang Pertandingan

Sejak awal laga, Dewa United Banten langsung menguasai jalannya pertandingan. Rajawali bahkan tidak sekalipun memimpin dalam laga ini. Kuarter pertama menjadi mimpi buruk bagi tim tamu, dengan Dewa United mencetak 36 poin dan unggul 16 poin memasuki kuarter kedua. Dengan keunggulan sejak awal, tim asuhan Pablo Favarel semakin nyaman mendominasi hingga akhir pertandingan.

Lester Prosper tampil sebagai bintang utama bagi Dewa United. Ia mencatatkan double-double dengan 21 poin dan 15 rebound, yang menjadi catatan poin tertingginya di musim ini setelah sebelumnya membukukan 27 poin melawan Pelita Jaya Jakarta.

Tak hanya Prosper, Pape Dime yang dipercaya menjadi starter juga tampil gemilang dengan 20 poin, 8 rebound, 4 asis, dan 5 blok. Keakuratannya juga impresif dengan hanya dua kali gagal dari 11 percobaan tembakan.

Kontribusi Pemain Kunci Dewa United
Dewa United tampil solid dengan banyak pemain yang memberikan kontribusi signifikan:

  • Kaleb Ramot Gemilang dan Gelvis Solano masing-masing menyumbang 16 poin.
  • Kaleb sangat efektif dari tripoin, memasukkan 5 dari 8 percobaan dalam waktu 23 menit bermain.
  • Gelvis Solano, yang turun dari bangku cadangan, juga tajam dengan 6/9 tembakan selama 19 menit bermain.
  • Jordan Adams, pemain dengan menit bermain terbanyak untuk Dewa United (29 menit), berhasil mencetak 15 poin dari 5/11 tembakan.

Rajawali Medan Kembali Tanpa Kemenangan

Rajawali Medan masih belum bisa keluar dari keterpurukan. Chris Seeley yang absen dalam laga ini membuat Quintin Dove harus bekerja ekstra keras. Dove tampil sebagai pencetak angka terbanyak dalam pertandingan dengan 31 poin, 8 rebound, dan 5 asis, meskipun efisiensinya kurang maksimal dengan 10/24 tembakan.

Selain Dove, Dennis Clifford dan Darryl Sebastian juga berusaha memberikan perlawanan. Clifford mencetak 15 poin, 9 rebound, dan 4 steal, sementara Darryl Sebastian menambahkan 15 poin dan 4 asis dalam 23 menit bermain. Namun, usaha mereka masih belum cukup untuk mengimbangi agresivitas Dewa United.

Rekor Kemenangan Dewa United atas Rajawali

Kemenangan ini semakin memperpanjang dominasi Dewa United atas Rajawali Medan. Sejak tim ini masih bernama Evos Thunder, mereka sudah bertemu sebanyak tujuh kali, dengan Dewa United hanya kalah sekali, yang terjadi pada pertemuan kedua. Sejak kekalahan tersebut, Dewa United selalu menang dengan selisih poin yang cukup jauh.

Saat ini, Dewa United memiliki rekor kemenangan (4-3) dan akan tetap bermain di kandang untuk menjamu Tangerang Hawks dalam laga berikutnya. Sementara itu, Rajawali Medan harus menunggu hingga 14 Februari untuk kembali bertanding, di mana mereka akan menghadapi Hangtuah Jakarta sebagai tim tamu.

Akankah Rajawali bisa bangkit dari keterpurukan mereka, atau justru semakin tenggelam di dasar klasemen? Menarik untuk ditunggu kelanjutannya di IBL 2025!

Pulih Dari Cedera Kristaps Porzingis Jalani Debut Musim Untuk Boston Celtics

Pada 26 November 2024, Kristaps Porzingis akhirnya menjalani debutnya untuk Boston Celtics setelah pulih dari cedera yang menghambatnya pada awal musim NBA 2024-2025. Pemain besar asal Latvia ini telah bergabung dengan Celtics pada offseason lalu melalui trade besar, dan banyak penggemar serta analis NBA yang menantikan kontribusinya di tim. Dalam pertandingan debutnya, Porzingis tampil mengesankan dengan menunjukkan kemampuan yang telah membuatnya dikenal sebagai salah satu pemain big man paling berbakat di liga.

Sejak musim sebelumnya, Porzingis sempat mengalami beberapa cedera yang membatasi penampilannya. Namun, setelah menjalani program pemulihan yang ketat, Porzingis kini kembali dalam kondisi prima dan siap memberikan dampak besar untuk Celtics. Selama masa pemulihan, ia fokus pada latihan kekuatan dan fleksibilitas untuk memastikan cedera tersebut tidak terulang kembali, serta berusaha mengembalikan ritme permainan yang sempat hilang.

Dalam pertandingan perdananya, Porzingis langsung menunjukkan kualitasnya. Ia berhasil mencetak angka penting, baik dari jarak jauh dengan tembakan tiga angka maupun di bawah ring dengan kemampuan post-up yang solid. Selain itu, kemampuan rebound dan pertahanan Porzingis juga sangat terlihat, membantu Celtics dalam beberapa momen krusial. Penampilan ini menunjukkan bahwa ia siap menjadi bagian penting dalam komposisi tim Boston Celtics yang kini sudah semakin kuat.

Dengan bergabungnya Porzingis, Celtics kini memiliki pemain dengan ukuran dan kemampuan yang dapat meningkatkan kedalaman tim. Dalam kombinasi dengan bintang-bintang seperti Jayson Tatum dan Jaylen Brown, Porzingis diharapkan bisa memberikan kontribusi besar, baik dalam menyerang maupun bertahan. Banyak pengamat NBA yang percaya bahwa kehadiran Porzingis akan membuat Celtics lebih kompetitif di musim ini, terutama dalam perebutan gelar juara NBA.

Setelah debut yang sukses, harapan tinggi kini dipasang pada Kristaps Porzingis. Jika ia bisa tetap sehat dan melanjutkan penampilannya yang solid, Celtics memiliki peluang besar untuk melaju jauh di playoff NBA 2024-2025. Tim ini berharap bahwa dengan tambahan kekuatan dari Porzingis, mereka bisa bersaing dengan tim-tim terbaik di liga dan meraih gelar juara yang sangat dinanti oleh penggemar mereka.

Los Angeles Lakers Pindahkan Bronny James Ke Tim G-League South Bay

Pada 10 November 2024, Los Angeles Lakers membuat keputusan besar dengan memindahkan Bronny James, anak dari legenda NBA LeBron James, ke tim G-League South Bay. Langkah ini dianggap sebagai bagian dari rencana pengembangan karier Bronny, yang selama ini menjadi sorotan media dan penggemar basket sejak masuk ke sistem NBA. Dengan bergabungnya Bronny ke G-League, Lakers berharap dapat memberinya lebih banyak waktu bermain dan pengalaman kompetitif yang dibutuhkan untuk beradaptasi dengan level permainan profesional.

Keputusan untuk memindahkan Bronny James ke South Bay Lakers di G-League bertujuan untuk memberinya kesempatan untuk mengasah kemampuan bermainnya dengan persaingan yang lebih intens. Meskipun Bronny sudah menunjukkan potensi luar biasa saat bermain di tingkat perguruan tinggi, G-League memberikan kesempatan untuk bermain lebih sering melawan pemain-pemain profesional yang lebih berpengalaman. G-League juga dikenal sebagai tempat yang baik bagi pemain muda untuk berkembang sebelum naik ke level NBA.

Bergabung dengan South Bay Lakers, tim afiliasi G-League dari Los Angeles Lakers, dianggap sebagai langkah yang sangat positif bagi perkembangan Bronny. Di sana, ia akan dilatih oleh pelatih-pelatih berpengalaman dan bermain dengan beberapa pemain G-League yang memiliki pengalaman NBA. Ini memberikan kesempatan yang berharga untuk mengasah keterampilan teknis dan mentalnya dalam menghadapi tekanan pertandingan yang lebih tinggi.

LeBron James, ayah dari Bronny, telah memberikan dukungannya terhadap langkah ini. Dalam beberapa wawancara sebelumnya, LeBron mengungkapkan bahwa ia percaya bahwa G-League adalah langkah yang tepat bagi anaknya untuk berkembang lebih jauh dalam dunia basket profesional. “Saya sangat bangga dengan perjalanan yang dia lakukan, dan saya yakin pengalaman ini akan sangat bermanfaat untuknya di masa depan,” ujar LeBron dalam pernyataan resminya. Bagi Bronny, ini adalah kesempatan untuk membuktikan kemampuannya dan menunjukkan bahwa dia siap untuk melangkah ke level yang lebih tinggi.

Langkah ini juga mempengaruhi dinamika tim Los Angeles Lakers ke depannya. Meskipun saat ini Bronny masih berada di G-League, banyak yang memperkirakan bahwa ia akan segera dipanggil untuk bermain di NBA, terutama jika perkembangannya menunjukkan kemajuan pesat. Dengan memindahkan Bronny ke South Bay Lakers, Los Angeles Lakers menunjukkan komitmen mereka terhadap pengembangan talenta muda, dan memberikan peluang lebih besar bagi Bronny untuk mencapai impian bermain di NBA.

Dengan keputusan ini, Lakers berharap dapat memberikan jalan yang tepat bagi Bronny James untuk tumbuh dan berkembang dalam dunia basket profesional, dengan harapan bahwa dia suatu hari nanti akan menjadi bintang NBA yang akan melanjutkan warisan keluarga James di lapangan basket.

Empat Musim Berturut-turut, NBA Hadirkan 120 Pemain Internasional dari 43 Negara

Musim 2024/2025 NBA resmi dimulai pada 22 Oktober, dan untuk musim keempat berturut-turut, liga basket ini kembali menghadirkan 120 pemain internasional. Hal ini mencatatkan rekor selama 11 musim berturut-turut, di mana setidaknya terdapat 100 pemain internasional yang berkompetisi di NBA.

Para pemain internasional tersebut berasal dari 43 negara di enam benua, dengan beberapa negara menunjukkan dominasi jumlah pemain, seperti Australia dengan 13 pemain, disusul oleh Jerman dengan 8 pemain, dan Kamerun dengan 5 pemain. Prancis mencatatkan sejarah dengan mengirimkan 14 pemain, sementara Afrika diwakili oleh 17 pemain yang tersebar di berbagai tim NBA.

Untuk musim ini, setiap dari 30 tim NBA memiliki setidaknya satu pemain internasional dalam daftar pemain mereka, menunjukkan bahwa talenta dari luar Amerika Serikat semakin diakui. Kanada tetap menjadi negara dengan jumlah pemain terbanyak di luar Amerika Serikat, dengan 21 pemain, diikuti Prancis, Australia, Jerman, dan Serbia masing-masing dengan beberapa pemain.

Di antara para pemain internasional, Eropa menjadi benua dengan perwakilan terbanyak, dengan 61 pemain yang tampil dalam laga pembukaan musim. Di antara mereka, terdapat empat bintang yang diakui dalam All-NBA Kia 2023-24, yaitu Giannis Antetokounmpo (Milwaukee Bucks; Yunani, keturunan Nigeria), Luka Doncic (Dallas Mavericks; Slovenia), Nikola Jokic (Denver Nuggets; Serbia), dan Domantas Sabonis (Sacramento Kings; Lithuania).

Para pemain internasional telah menunjukkan dominasi yang luar biasa dalam penghargaan Kia NBA MVP. Dalam enam musim terakhir, penghargaan MVP diberikan kepada tiga pemain internasional: Joel Embiid (2022-23), Nikola Jokic (2023-24, 2021-22, 2020-21), dan Giannis Antetokounmpo (2019-20, 2018-19). Musim sebelumnya juga menjadi tahun ketiga berturut-turut di mana tiga pemain internasional masuk dalam jajaran tiga besar MVP, yaitu Nikola Jokic, Shai Gilgeous-Alexander (Oklahoma City Thunder; Kanada), dan Luka Doncic.

Dengan semakin banyaknya pemain internasional di NBA, kehadiran bakat-bakat dari seluruh dunia memberikan warna baru pada liga ini, menunjukkan bahwa NBA semakin menjadi panggung global bagi para pemain berbakat dari seluruh dunia.

Cedi Osman Fokus Ke Panathinaikos Sejenak Lupakan NBA

Pada tanggal 13 Oktober 2024, pemain basket Cedi Osman mengalihkan fokusnya dari kompetisi NBA untuk bergabung dengan tim Panathinaikos di Liga Yunani. Keputusan ini diambil setelah musim yang penuh tantangan di NBA, dan Osman merasa ini adalah kesempatan yang baik untuk kembali ke akar dan memberi kontribusi bagi tim barunya.

Osman menjelaskan bahwa dia ingin merasakan kembali atmosfer kompetitif di Eropa setelah beberapa tahun berkarier di NBA. “Saya merasa ini adalah saat yang tepat untuk kembali dan bermain di liga yang saya cintai,” ujarnya. Dia menambahkan bahwa Panathinaikos adalah klub yang memiliki sejarah kaya dan penggemar yang luar biasa, membuatnya merasa bersemangat untuk bergabung.

Cedi Osman kini sedang dalam tahap adaptasi dengan gaya bermain tim dan rekan-rekannya di Panathinaikos. Latihan intensif dan sesi strategi telah dilakukan untuk mempersiapkan dirinya menjelang kompetisi. “Saya berusaha memahami filosofi pelatih dan mengembangkan chemistry dengan pemain lain,” katanya, menunjukkan komitmennya untuk memberikan performa terbaik.

Osman juga menerima dukungan yang luar biasa dari penggemar Panathinaikos, yang menyambut kedatangannya dengan antusiasme tinggi. Mantan rekan tim dan pemain NBA lainnya juga mengirimkan pesan dukungan, menyemangati Osman dalam perjalanan barunya. “Sangat menyenangkan melihat reaksi positif dari semua orang,” ujarnya dengan senyum.

Dengan peralihan ini, Osman berharap dapat kembali menemukan performa terbaiknya dan membantu Panathinaikos meraih kesuksesan di liga domestik maupun kompetisi Eropa. “Saya ingin memberikan kontribusi besar dan membawa tim ini ke level yang lebih tinggi,” tegasnya. Musim ini diharapkan menjadi kesempatan bagi Osman untuk menonjol dan menunjukkan kemampuannya kembali.

Keputusan Cedi Osman untuk fokus pada Panathinaikos adalah langkah berani yang menunjukkan kecintaannya pada bola basket Eropa. Dengan semangat baru dan dukungan dari penggemar, Osman siap menghadapi tantangan baru dan memberikan yang terbaik untuk tim barunya.

Taurean Prince Tampil Bersinar Di Pramusim NBA 2025

Jakarta – Taurean Prince menunjukkan performa gemilang dalam pramusim NBA 2025, menarik perhatian para penggemar dan analis basket. Dengan kontribusi signifikan dalam setiap pertandingan, pemain sayap ini membuktikan bahwa dia siap untuk memberikan dampak besar di musim reguler yang akan datang.

Selama pramusim, Prince mencatatkan rata-rata 20 poin per pertandingan dengan efisiensi tembakan yang tinggi. Selain itu, ia juga berhasil mencatatkan 5 rebound dan 3 assist per pertandingan. “Saya merasa sangat baik di lapangan dan percaya diri dengan kemampuan saya. Tim ini memberi saya kesempatan untuk berkembang,” ungkap Prince setelah pertandingan terakhir.

Tidak hanya tampil menonjol dalam menyerang, Prince juga menunjukkan kualitasnya dalam bertahan. Dengan kemampuan untuk menjaga berbagai posisi, dia menjadi salah satu kunci pertahanan tim. “Pertahanan adalah prioritas utama bagi saya. Saya ingin membantu tim dengan cara yang terbaik,” tambahnya. Keterampilan ini membuatnya menjadi aset berharga bagi tim yang mengincar kesuksesan musim ini.

Prince juga berhasil membangun chemistry yang baik dengan rekan setimnya. Kerja sama di lapangan terlihat jelas, dengan banyak assist yang dihasilkan dari kombinasi permainan cerdas. “Kami semua bekerja sama dengan baik. Komunikasi adalah kunci untuk sukses,” ujarnya. Keberhasilan ini diharapkan dapat berlanjut saat musim reguler dimulai.

Pelatih tim mengungkapkan kekagumannya terhadap perkembangan Prince. “Dia bekerja keras setiap hari dan hasilnya terlihat di lapangan. Kami percaya dia akan menjadi pemain kunci untuk kami musim ini,” kata pelatih. Manajemen juga menunjukkan dukungan penuh terhadap Prince, dengan harapan agar ia dapat mempertahankan performa ini selama musim.

Dengan pramusim yang sukses, Taurean Prince kini mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan di musim reguler. “Saya tidak sabar untuk memulai. Setiap pertandingan adalah kesempatan untuk menunjukkan apa yang bisa saya lakukan,” tutupnya. Dengan semangat dan kerja keras, banyak yang percaya bahwa Prince akan menjadi bintang yang bersinar di NBA 2025.