Aki Ajo Jadi Senjata Rahasia KTM untuk Sukseskan Acosta?

https://artboxdesign.biz

Setelah sekian lama menanti kejayaan, KTM kembali mengusung ambisi besar untuk menaklukkan MotoGP. Pabrikan asal Austria ini terakhir kali mencicipi kemenangan pada 2021, saat Brad Binder berjaya di Spielberg. Namun, tahun 2025 bisa menjadi momen kebangkitan berkat kehadiran Pedro Acosta, pembalap muda asal Spanyol yang siap mengguncang dunia balap.

Pedro Acosta: Harapan Baru KTM

Nama Pedro Acosta mulai menarik perhatian sejak debutnya di kelas MotoGP bersama Tech3-GasGas pada 2024. Pada musim pertamanya, ia sukses meraih sembilan podium, membuktikan bahwa dirinya bukan sekadar pembalap biasa. Performa gemilangnya berlanjut dalam uji coba pramusim 2025 di Sepang dan Buriram, di mana ia mencatatkan hasil terbaik di antara seluruh pembalap KTM dengan finis di posisi keenam dan keempat.

Prestasi tersebut membuat Direktur Motorsport KTM, Pit Beirer, menaruh harapan besar pada Acosta. “Kami ingin salah satu dari empat pembalap pabrikan kami berada di tiga besar kejuaraan dunia,” ungkap Beirer dalam wawancara dengan GPOne.com. Selain Acosta, KTM juga diperkuat oleh Brad Binder, Maverick Viñales, dan Enea Bastianini.

Menurut Beirer, Acosta memiliki kapasitas untuk bersaing di barisan depan. Namun, ada beberapa aspek yang masih perlu diperbaiki, terutama dalam hal konsistensi dan strategi balapan.

Aki Ajo: Sosok Kunci di Balik Kesuksesan KTM

Keberhasilan KTM di musim 2025 juga diyakini akan dipengaruhi oleh peran Aki Ajo sebagai manajer tim baru. Menggantikan Francesco Guidotti setelah musim 2024, Ajo membawa pengalaman panjangnya dari Moto2. Ia dikenal sebagai mentor yang sukses membentuk bakat-bakat besar seperti Brad Binder dan Pedro Acosta.

Beirer meyakini bahwa kehadiran Ajo akan berdampak besar pada perkembangan Acosta. “Aki memiliki keseimbangan antara ketegasan dan kepedulian, seperti sosok ayah bagi para pembalapnya,” jelasnya.

Sebagai pelatih yang jeli dalam membentuk mental dan keterampilan pembalap, Ajo telah membantu nama-nama besar seperti Miguel Oliveira dan Johann Zarco. Meski demikian, ia menolak untuk membandingkan Acosta dengan legenda seperti Marc Marquez. Menurutnya, setiap pembalap memiliki gaya dan karakter masing-masing.

“Setiap rider memiliki pendekatan yang berbeda dalam balapan,” ujar Ajo. Namun, ia tetap mengakui bahwa Acosta memiliki kualitas yang mencerminkan seorang juara dunia.

Dari Moto3 ke MotoGP: Perjalanan Gemilang Acosta

Bakat besar Acosta sudah terlihat sejak ia berlaga di Moto3 pada 2021. Saat itu, ia tampil dominan dengan mengamankan 95 dari 100 poin yang tersedia dalam empat balapan pertama. Keunggulannya berlanjut hingga akhir musim, di mana ia sukses menjadi juara dunia dengan selisih 83 poin dari pesaing terdekatnya.

Pada saat itu, Ajo sempat mempertimbangkan apakah Acosta perlu bertahan di Moto3 sebelum naik ke Moto2. Namun, melihat potensi yang dimilikinya, promosi ke kelas berikutnya menjadi langkah yang tak terhindarkan.

Keputusan itu terbukti tepat. Saat naik ke MotoGP pada 2024, Acosta langsung menunjukkan kecepatan dan keberanian yang membuat banyak pihak terkesan. Bahkan, tak sedikit yang membandingkan gaya balapnya dengan Jorge Lorenzo dan Marc Marquez saat mereka pertama kali tampil di kelas premier.

Keunikan Gaya Balap Acosta

Meski mendapat banyak pujian, Ajo tetap berhati-hati dalam menetapkan ekspektasi. “Tidak semua juara dunia Moto3 bisa sukses di kelas yang lebih tinggi,” katanya. Namun, ia mengakui bahwa Acosta memiliki sesuatu yang membedakannya dari pembalap lain.

“Pedro selalu memiliki simpanan tenaga hingga garis finis,” ungkap Ajo. Keunggulan utama Acosta terletak pada cara berkendara yang efisien, terutama saat memasuki tikungan.

“Dia memilih jalur yang lebih ketat, membuatnya lebih efektif dalam menyalip saat pengereman. Itu adalah salah satu kelebihannya dalam pertarungan jarak dekat tanpa kehilangan momentum,” tambah Ajo.

Dengan kombinasi kecepatan, strategi matang, serta ketenangan di bawah tekanan, Acosta diprediksi akan menjadi salah satu pembalap yang paling menarik untuk disaksikan di musim 2025.

Bisakah Acosta Membawa KTM Kembali ke Puncak?

Musim 2025 akan menjadi ujian sesungguhnya bagi Pedro Acosta dan KTM. Dengan kehadiran Aki Ajo sebagai manajer tim serta kematangan yang terus berkembang, peluang untuk kembali bersaing di papan atas semakin terbuka.

Meski masih ada banyak tantangan yang harus dihadapi, optimisme tinggi menyelimuti KTM. Apakah Pedro Acosta mampu membawa KTM kembali ke jalur kemenangan? Jawabannya akan segera terungkap di lintasan balap.

Marc Marquez Wajib Waspadai Jorge Martin Di MotoGP 2025

Marc Marquez, pembalap legendaris MotoGP, memberikan pernyataan bahwa ia harus mewaspadai Jorge Martin sebagai salah satu pesaing utama di musim MotoGP 2025. Meskipun banyak yang menganggap Francesco Bagnaia sebagai rival terberatnya setelah bergabung dengan tim pabrikan Ducati, Marquez menilai Martin memiliki potensi besar untuk menjadi ancaman serius dalam perebutan gelar juara.

Jorge Martin, yang sebelumnya membela tim Ducati, kini bergabung dengan tim Aprilia setelah tidak terpilih untuk posisi di tim pabrikan Ducati. Meskipun mengalami kekecewaan, Martin tetap menunjukkan performa yang mengesankan dan konsisten. Marquez percaya bahwa kemampuan Martin untuk beradaptasi dengan motor baru dan kecepatan balapnya dapat menjadikannya sebagai pesaing yang patut diperhitungkan. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada perubahan dalam tim, kualitas seorang pembalap tetap dapat bersinar.

Selama musim 2024, Martin berhasil meraih beberapa podium dan menunjukkan kemampuannya dalam balapan sprint. Meskipun hanya memenangkan tiga balapan, konsistensinya dalam meraih poin membuatnya menjadi juara dunia. Marquez mencatat bahwa Martin memiliki kecepatan dan ketahanan yang dapat mengubah jalannya balapan, menjadikannya salah satu pembalap yang harus diwaspadai. Ini mencerminkan pentingnya strategi dan konsistensi dalam meraih kemenangan di MotoGP.

Valentino Rossi, legenda MotoGP, juga memberikan dukungan kepada Martin dan menyebutnya sebagai salah satu pembalap muda berbakat yang dapat bersaing di level tertinggi. Rossi menekankan bahwa dengan pengalaman yang terus bertambah, Martin akan semakin kuat dan mampu menghadapi tekanan dari pembalap senior seperti Marquez dan Bagnaia. Ini menunjukkan bahwa dukungan dari mantan juara dapat memberikan motivasi tambahan bagi pembalap muda.

Dengan bergabungnya Marquez ke tim pabrikan Ducati bersama Bagnaia, persaingan internal akan semakin ketat. Marquez menyatakan bahwa meskipun mereka berada di tim yang sama, persaingan untuk meraih gelar juara tetap ada. Ia percaya bahwa kompetisi ini akan mendorong kedua pembalap untuk memberikan performa terbaik mereka. Ini mencerminkan dinamika unik dalam tim balap di mana kerja sama dan kompetisi harus berjalan beriringan.

Dengan pernyataan ini, semua mata kini tertuju pada bagaimana Marquez akan menghadapi tantangan dari Jorge Martin dan rekan setimnya Francesco Bagnaia di musim MotoGP 2025. Keberhasilan atau kegagalan dalam menghadapi persaingan ini bisa menjadi penentu bagi karir Marquez dan ambisi tim Ducati untuk meraih gelar juara dunia.

Tinggalkan Honda, Marc Marquez Sebut Sosok Kunci Dominasi Ducati Bukan Bagnaia

Setelah resmi meninggalkan Honda dan bergabung dengan Ducati, Marc Marquez mengungkap rahasia di balik dominasi Ducati di ajang MotoGP. Menurut Marquez, kehebatan tim ini tidak sepenuhnya bergantung pada Francesco Bagnaia, melainkan pada figur kunci bernama Gigi Dall’Igna.

Gigi Dall’Igna, yang menjabat sebagai manajer umum Ducati Corse, dikenal sebagai arsitek di balik kebangkitan Ducati. Pria asal Italia ini mulai bergabung pada 2013, saat Ducati sedang terpuruk. Berkat visinya yang luar biasa, Dall’Igna berhasil membawa Ducati kembali berjaya, terutama dalam tiga musim terakhir.

Gigi Dall’Igna, Arsitek Keberhasilan Ducati

Marc Marquez, yang kini menjadi bagian dari tim pabrikan Ducati, tidak butuh waktu lama untuk menyadari peran sentral Dall’Igna dalam kesuksesan tim. The Baby Alien – julukan Marc Marquez – menyebut bahwa pencapaian Ducati di MotoGP sangat erat kaitannya dengan kontribusi Dall’Igna.

“Menurut saya, kunci utama kebangkitan Ducati adalah kehadiran Gigi Dall’Igna,” ungkap Marquez dalam wawancara yang dikutip dari Crash pada Selasa (7/1/2025).

Marquez menggambarkan Dall’Igna sebagai sosok dengan mental baja yang sangat cocok dengan dunia kompetisi. Ia bahkan membayangkan Dall’Igna sebagai pembalap yang disegani jika terjun langsung di lintasan.

“Saya melihat Gigi sebagai seorang pembalap sejati. Dia memiliki mentalitas seorang kompetitor 100%. Ketika dia tidak menang, dia bisa sangat marah. Dia memiliki ambisi yang dibutuhkan dalam dunia balap,” tambah Marquez.

“Jika dia berusia 20 atau 30 tahun lebih muda dan berada di lintasan, saya yakin dia akan menjadi salah satu pembalap paling ditakuti,” tukasnya.

Jorge Martin: Semua Dimulai dari Gigi

Pendapat Marquez juga didukung oleh Jorge Martin, mantan pembalap tim satelit Ducati. Martin menilai Dall’Igna bukan hanya memiliki mental yang luar biasa, tetapi juga kepiawaian teknis yang tak tertandingi dalam merancang motor balap.

“Semuanya dimulai dari Gigi. Dialah yang membuat motor ini begitu kompetitif. Ia berhasil merakit motor yang luar biasa dan menciptakan kolaborasi dengan pembalap-pembalap berbakat,” ujar Martin.

Martin menambahkan, keberhasilan Ducati bukan hanya hasil dari inovasi teknis, tetapi juga kemampuan Dall’Igna dalam menciptakan harmoni antara motor dan pembalap, sehingga menghasilkan performa luar biasa di lintasan.

Kesimpulan

Gigi Dall’Igna telah membuktikan dirinya sebagai tokoh kunci di balik kebangkitan Ducati di MotoGP. Dengan mentalitas kompetitor sejati dan kecerdasannya dalam mengembangkan motor, ia telah mengubah Ducati menjadi salah satu tim paling dominan dalam sejarah MotoGP.

Keberadaan Dall’Igna, yang didukung oleh pembalap-pembalap berbakat seperti Marc Marquez dan Jorge Martin, memastikan bahwa Ducati akan terus menjadi kekuatan yang sulit ditandingi di masa depan.

Marc Marquez Dan Francesco Bagnaia Resmi Jadi Pembalap Utama Tim Ducati Di MotoGP 2025

Pada tanggal 27 Desember 2024, Ducati mengumumkan bahwa Marc Marquez dan Francesco Bagnaia akan menjadi pembalap utama tim pabrikan mereka untuk musim MotoGP 2025. Pengumuman ini menandai langkah signifikan bagi Marquez, yang sebelumnya membalap untuk tim satelit Gresini Racing, dan mempertegas posisi Bagnaia sebagai juara bertahan yang akan bersaing dengan mantan rivalnya.

Marc Marquez, yang telah mengalami beberapa tahun sulit akibat cedera, kini kembali ke tim pabrikan setelah satu musim yang sukses dengan Gresini. Selama musim 2024, Marquez berhasil meraih tiga kemenangan dan 20 podium, menunjukkan bahwa dia masih memiliki kemampuan untuk bersaing di level tertinggi. Kembalinya Marquez ke Ducati diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam pengembangan motor dan strategi tim.

Dengan Marquez dan Bagnaia berada dalam satu tim, para pengamat MotoGP memprediksi akan terjadi persaingan yang ketat antara keduanya. Bagnaia, yang telah memenangkan dua gelar juara dunia berturut-turut, kini harus menghadapi tantangan dari Marquez yang dikenal sebagai salah satu pembalap terhebat dalam sejarah MotoGP. Penempatan kedua pembalap ini di satu tim menciptakan dinamika baru yang menarik perhatian penggemar dan analis.

Dalam wawancara terpisah, Marquez menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk membantu tim Ducati dan beradaptasi dengan gaya balap Bagnaia. Dia mengakui bahwa Bagnaia akan menjadi acuan di dalam tim dan berharap dapat mengejar level kompetisi yang sama. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada persaingan, keduanya memiliki komitmen untuk bekerja sama demi kesuksesan tim.

Pengumuman ini disambut baik oleh penggemar MotoGP dan media olahraga, yang melihat potensi besar dalam kolaborasi antara dua pembalap berbakat ini. Banyak yang percaya bahwa persaingan ini tidak hanya akan meningkatkan performa individu tetapi juga mendorong inovasi dalam pengembangan motor Ducati. Hal ini diharapkan dapat membawa Ducati kembali ke jalur kemenangan di MotoGP.

Dengan kombinasi pengalaman Marquez dan keterampilan Bagnaia, musim MotoGP 2025 diprediksi akan menjadi salah satu yang paling menarik dalam sejarah balapan. Kedua pembalap memiliki potensi untuk bersaing memperebutkan gelar juara dunia, dan banyak mata kini tertuju pada mereka saat mereka bersiap menghadapi tantangan baru di sirkuit. Semua pihak berharap agar kolaborasi ini dapat menghasilkan hasil positif bagi Ducati dan membawa kembali kejayaan bagi tim di arena balapan internasional.

Marquez Bersaudara Siap Tampil Habis-Habisan Di Seri Penutup MotoGP 2024

Pada 7 November 2024, dunia MotoGP akan disuguhkan pertarungan sengit di seri penutup musim ini, dengan Marquez bersaudara—Marc dan Alex—bertekad untuk memberikan yang terbaik. Seri terakhir yang digelar di Valencia, Spanyol, menjadi ajang penting bagi kedua pembalap dari tim Repsol Honda ini untuk menyelesaikan musim dengan catatan manis. Marc, yang selama ini dikenal dengan gaya balap agresif, akan berusaha memaksimalkan potensi motor Honda untuk merebut kemenangan, sementara Alex juga berusaha menunjukkan kemampuan terbaiknya di kelas utama.

Marc Marquez, meskipun mengalami musim yang penuh tantangan dan cedera, bertekad untuk mengakhiri musim dengan hasil positif. Pembalap asal Spanyol ini ingin kembali ke podium setelah beberapa kali gagal tampil maksimal akibat cedera yang mengganggu performanya. Menurut Marc, seri terakhir ini menjadi momen penting untuk membuktikan bahwa ia masih memiliki kemampuan untuk bersaing di level tertinggi MotoGP, dan ia siap memberikan penampilan terbaiknya untuk tim dan para penggemar.

Sementara itu, Alex Marquez, yang kini berada di tim Gresini Racing Ducati, juga memiliki ambisi besar di seri terakhir ini. Meskipun belum mampu menembus jajaran pembalap teratas sepanjang musim, Alex bertekad untuk mengakhiri musim dengan hasil positif. Dengan performa yang semakin meningkat, Alex berharap bisa meraih poin maksimal dan memperbaiki posisi klasemen akhir. Ia ingin membuktikan bahwa dirinya juga pantas bersaing dengan para pembalap top di MotoGP.

Seri penutup MotoGP 2024 di Valencia diprediksi akan menjadi ajang pertarungan sengit, mengingat beberapa pembalap utama akan berebut posisi juara dunia. Selain itu, kondisi cuaca yang tidak menentu di sirkuit Valencia menjadi faktor yang memengaruhi strategi para pembalap. Marc dan Alex Marquez pun mengaku sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin, baik secara fisik maupun mental, untuk menghadapi tantangan besar tersebut. Keduanya berharap dapat memberikan hasil terbaik untuk Honda dan para penggemarnya.

Kehadiran Marc dan Alex Marquez di MotoGP menjadi simbol semangat keluarga dalam dunia balap motor. Keduanya tidak hanya bersaing di lintasan, tetapi juga saling mendukung dalam perjalanan karier mereka. Meskipun keduanya memiliki karakter balap yang berbeda, mereka selalu berusaha saling memberikan motivasi dan inspirasi. Menurut Alex, Marc selalu menjadi panutan baginya, dan mereka berdua bertekad untuk menorehkan sejarah bersama di dunia balap motor.

Dengan berakhirnya musim 2024, kedua bersaudara ini memiliki harapan besar untuk musim mendatang. Marc ingin kembali ke posisi puncak dan bersaing memperebutkan gelar juara dunia, sementara Alex berharap dapat memperbaiki performa dan menjadi pembalap yang lebih kompetitif. Seri penutup ini menjadi ujian terakhir bagi keduanya untuk membuktikan bahwa mereka masih memiliki kekuatan dan semangat untuk bertarung di level tertinggi MotoGP.

Marc Marquez Dan Marco Bezzecchi Puncaki Sesi Latihan GP Thailand 2024

Pada 25 Oktober 2024, Marc Marquez dan Marco Bezzecchi mencuri perhatian dengan tampil mengesankan di sesi latihan pertama Grand Prix Thailand. Kedua pembalap ini menunjukkan performa yang solid, menandakan bahwa mereka siap bersaing dalam balapan yang akan datang. Hasil ini memberikan gambaran menarik tentang kemungkinan hasil balapan di sirkuit Buriram.

Marquez, yang merupakan juara dunia enam kali, kembali ke performa terbaiknya setelah melewati masa sulit di musim sebelumnya. Dalam sesi latihan ini, ia mencatat waktu tercepat dengan strategi yang cermat. Keberhasilan Marquez dalam mengatur kecepatan dan memanfaatkan setiap sudut sirkuit membuatnya optimis menjelang balapan. Para penggemar pun berharap bisa melihatnya kembali meraih podium.

Sementara itu, Marco Bezzecchi, pembalap muda dari tim Mooney VR46 Racing Team, menunjukkan bahwa ia layak diperhitungkan. Dengan menempati posisi kedua, Bezzecchi menunjukkan kematangan dalam setiap lap yang dijalani. Keberanian dan teknik balapnya membuatnya mampu bersaing dengan pembalap senior, menjadikannya salah satu bintang yang patut diperhatikan di GP Thailand kali ini.

Kondisi cuaca di Buriram juga berperan penting dalam sesi latihan. Meskipun terdapat ancaman hujan, kondisi trek tetap optimal untuk balapan. Para pembalap memanfaatkan waktu latihan untuk menguji setelan motor dan memahami karakteristik sirkuit. Ini menjadi kesempatan berharga untuk meraih hasil maksimal pada hari balapan.

Dari sisi tim, dukungan mekanik dan strategi balapan juga menjadi faktor penentu. Tim-tim berlomba untuk memberikan yang terbaik dalam hal pengaturan motor dan pemilihan ban. Dengan persaingan yang ketat, setiap detail kecil dapat memengaruhi hasil akhir. Tim-tim di paddock terlihat sibuk mempersiapkan segala sesuatunya untuk menghadapi balapan.

Sebagai penutup, sesi latihan GP Thailand ini menjadi indikasi awal persaingan yang ketat di kelas MotoGP. Marc Marquez dan Marco Bezzecchi menunjukkan bahwa mereka siap menghadapi tantangan di sirkuit Buriram. Dengan antisipasi yang tinggi, balapan mendatang menjanjikan pertarungan seru antara para pembalap, dan semua mata akan tertuju pada hasil akhir yang akan menentukan pemenang di GP Thailand.

Francesco Bagnaia Belum Coret Marc Marquez Dari Persaingan Juara Dunia MotoGP 2024

Mugello — Francesco Bagnaia, pebalap Ducati yang saat ini memimpin klasemen MotoGP 2024, mengungkapkan bahwa ia masih menganggap Marc Marquez sebagai pesaing dalam perburuan gelar juara dunia meskipun performa Marquez di musim ini tidak konsisten. Pernyataan ini mencerminkan sikap respek Bagnaia terhadap salah satu rival terkuat di dunia balap.

Bagnaia saat ini berada di posisi teratas dengan selisih poin yang tipis dari beberapa pebalap lainnya, termasuk Marquez. Meski Marquez mengalami beberapa masalah teknis dan kecelakaan, Bagnaia tetap mewaspadai potensi mantan juara dunia tersebut untuk bangkit. “Marc adalah pebalap yang sangat berbakat dan tidak bisa diremehkan. Dia bisa kembali kapan saja,” ungkap Bagnaia.

Musim ini, Marquez berjuang dengan performanya dan harus menghadapi berbagai tantangan di lintasan. Namun, meskipun tidak meraih podium secara konsisten, banyak yang percaya bahwa Marquez masih memiliki kecepatan untuk bersaing di level tertinggi. “Kami tahu Marquez selalu bisa mengejutkan. Kami tidak bisa mengabaikan kemampuannya,” tambah Bagnaia.

Bagnaia mengakui bahwa untuk meraih gelar juara, ia harus tetap fokus pada penampilannya sendiri dan tidak terpengaruh oleh rival-rival di sekitarnya. “Setiap balapan adalah kesempatan baru. Saya harus memberi yang terbaik tanpa memikirkan apa yang dilakukan orang lain,” jelasnya. Pendekatan ini diharapkan dapat membantunya mempertahankan posisinya di klasemen.

Dukungan dari tim Ducati juga menjadi faktor penting bagi Bagnaia dalam menjalani sisa musim. Ia menyatakan bahwa kerja keras tim dan strategi yang solid akan memainkan peran krusial dalam mencapai tujuan mereka. “Kami berkomitmen untuk bekerja keras dan memberikan yang terbaik di setiap balapan,” ujar Bagnaia.

Dengan sisa musim yang masih panjang, persaingan di MotoGP 2024 dipastikan akan semakin menarik. Semua mata akan tertuju pada bagaimana Bagnaia dan Marquez, beserta rival lainnya, bersaing untuk merebut gelar juara dunia yang prestisius ini.

Inilah Sosok David Alonso Pembalap Moto3 Yang Dianggap Berbakat Oleh Marc Marquez

David Alonso adalah seorang pembalap muda asal Spanyol yang kini tengah mencuri perhatian di ajang Moto3. Lahir pada 18 Maret 2005, Alonso telah menunjukkan bakatnya sejak dini di dunia balap motor. Ia memulai karier balapnya di kejuaraan lokal sebelum akhirnya melangkah ke kompetisi yang lebih tinggi. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Alonso berhasil meraih tempat di tim balap yang kompetitif, dan kini ia menjadi salah satu nama yang diperhitungkan di Moto3.

Marc Marquez, juara dunia MotoGP yang sudah dikenal luas, mengungkapkan pendapatnya mengenai David Alonso. Menurut Marquez, Alonso memiliki potensi besar untuk menjadi pembalap yang sukses di masa depan. Ia menyebutkan bahwa kemampuan teknik dan kecepatan yang dimiliki Alonso di lintasan sangat mengesankan. Marquez, yang juga merupakan mentor bagi banyak pembalap muda, melihat dalam diri Alonso kombinasi antara bakat alami dan kerja keras yang dapat membawanya menuju kesuksesan.

David Alonso bukan hanya sekadar pembalap biasa. Ia adalah sosok yang memiliki visi dan tujuan yang jelas dalam kariernya. Dengan dukungan dari tim dan pelatih yang berpengalaman, ia terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya di setiap balapan. Alonso juga dikenal memiliki sikap yang rendah hati dan selalu siap untuk belajar dari pengalaman, baik dari kemenangan maupun kekalahan. Ini adalah sikap yang sangat penting dalam dunia balap yang kompetitif.

Keberhasilan Alonso dalam beberapa balapan terakhir menunjukkan bahwa ia bukan hanya sekadar bakat, tetapi juga pembalap yang konsisten. Ia mampu bersaing dengan pembalap-pembalap senior dan menunjukkan performa yang solid. Dengan catatan waktu yang semakin baik dan strategi balap yang matang, Alonso membuktikan bahwa ia layak mendapatkan perhatian dari penggemar dan pengamat balap. Keberaniannya untuk mengambil risiko dan kemampuannya dalam mengelola tekanan di lintasan adalah kualitas yang sangat dihargai.

Tanggapan positif dari Marc Marquez terhadap David Alonso tentunya memberikan motivasi lebih bagi pembalap muda ini. Banyak yang berharap bahwa dengan dukungan dan bimbingan yang tepat, Alonso dapat mengembangkan kariernya dan mencapai puncak kesuksesan di dunia MotoGP. Dengan bakat dan dedikasi yang dimilikinya, tidak menutup kemungkinan bahwa kita akan melihat David Alonso bersaing di level tertinggi dalam beberapa tahun mendatang. Para penggemar Moto3 pun tentu akan terus mengikuti perjalanan kariernya dengan penuh harapan dan antusiasme.

Jadwal MotoGP™ Indonesia 2024: Sirkuit Mandalika Siap Bergemuruh

Setelah menyelesaikan balapan di Misano, para pembalap MotoGP™ kini beralih ke Sirkuit Mandalika, Indonesia, untuk melanjutkan persaingan sengit dalam kejuaraan dunia.

Grand Prix Indonesia menjadi seri pembuka dari lima putaran yang akan digelar dalam enam minggu mendatang di kawasan Asia-Pasifik. Persaingan di papan klasemen semakin memanas seiring berjalannya musim.

Demam MotoGP™ mulai terasa di Indonesia sejak Rabu, 25 September 2024, dengan ribuan penggemar menyambut kedatangan para pembalap favorit mereka. Kemeriahan akan berlanjut pada Kamis, 26 September 2024, di mana para pembalap dijadwalkan menghadiri berbagai acara media.

Konferensi pers pertama akan digelar pada pukul 16.30 WIB dan akan menampilkan beberapa nama besar seperti Jorge Martin dari Prima Pramac Racing, Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini yang mewakili Ducati Lenovo Team, serta Marc Marquez dari Gresini Racing MotoGP™.

Tak berhenti di situ, konferensi pers kedua akan berlangsung pada pukul 18.05 WIB dengan kehadiran Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP™), serta duo Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Fabio Di Giannantonio dan Marco Bezzecchi.

Kedua sesi konferensi pers tersebut akan disiarkan dalam program MotoGP™ GearUP yang dipandu oleh Jack Appleyard dan Simon Crafar, mulai pukul 16.00 WIB.

Aksi di lintasan akan dimulai pada Jumat pagi, 27 September 2024, pukul 08.00 WIB. Untuk para penggemar yang ingin mengikuti jalannya balapan, berikut ini adalah jadwal lengkap GP Indonesia. Perlu diingat bahwa waktu di Lombok satu jam lebih cepat dibandingkan dengan Jakarta.