Yamaha Akhiri Kolaborasi dengan Akademi Valentino Rossi Setelah Orbitkan Pembalap Indonesia Jadi Juara Dunia

https://artboxdesign.biz

Program Yamaha VR46 Master Camp, yang dirancang untuk membina pembalap muda dan mendukung operasional tim balap, akan mencapai akhir perjalanannya di tahun 2024. Program yang dijalankan sejak 2016 ini awalnya hadir sebagai pelatihan lima hari di fasilitas VR46 Riders Academy, yang didirikan oleh legenda balap Valentino Rossi. Namun, seiring waktu, program ini terus berkembang dan memberikan dampak signifikan.

Setelah sukses dengan VR46 Junior Team Project untuk membantu pembalap muda berkompetisi di Eropa, Yamaha dan VR46 mengembangkan program hingga membentuk tim balap yang bisa berpartisipasi di ajang grand prix. Berawal dari kejuaraan CEV—kompetisi Junior World Championship untuk Moto3 dan European Championship untuk Moto2—Tim Yamaha VR46 Master Camp akhirnya bergabung dengan ajang grand prix Moto2 pada 2022.

Dalam pernyataan resminya pada Kamis (14/11/2024), General Manager Yamaha Motor, Testu Ono, mengungkapkan kebanggaan mereka atas pencapaian tim ini. “Kerjasama ini didedikasikan untuk mengembangkan bakat-bakat muda. Bersama-sama, kami telah menyaksikan pertumbuhan, ketangguhan, dan pencapaian luar biasa di lintasan balap,” ungkap Ono. Ia menambahkan, Yamaha sangat menghargai perjalanan ini bersama VR46 dan berharap semua pihak yang terlibat memiliki masa depan yang cerah.

Program ini juga memiliki dampak yang positif bagi dunia balap di Indonesia. Salah satu contoh keberhasilan adalah Aldi Satya Mahendra, yang baru-baru ini mencetak sejarah sebagai Juara Dunia asal Indonesia di ajang World Supersport 300. Aldi, yang mengikuti Yamaha VR46 Master Camp pada 2022 di Tavullia, Italia, mengasah kemampuannya bersama para pembalap muda lainnya. Setelah menjalani pelatihan intensif, Aldi berhasil menunjukkan prestasi gemilang hingga akhirnya menjadi juara dunia musim ini.

Kakak Aldi, Galang Hendra Pratama, juga pernah mengikuti program ini. Pada 2016, ia mendapat undangan dari Yamaha untuk mengikuti Master Camp dan berhasil membuat gebrakan dengan meraih kemenangan di balapan World Supersport.

Namun, program Yamaha VR46 Master Camp belum mampu membawa dampak besar ke MotoGP, di mana kolaborasi Yamaha dengan VR46 dikenal luas. Sampai saat ini, belum ada jebolan Master Camp yang berhasil menembus kelas MotoGP atau meraih gelar juara dunia di kelas tersebut. Ada rumor bahwa Yamaha akan fokus pada kemitraan pembinaan pembalap dengan tim satelit baru mereka, Pramac Racing.

Alessio Salucci, perwakilan VR46 dan sahabat Valentino Rossi, turut berterima kasih kepada Yamaha serta semua pihak yang mendukung program ini selama delapan tahun terakhir. “Kami sangat bangga dengan proyek luar biasa ini yang kami jalankan bersama Yamaha,” ujar Salucci. “Dari awal, kami paham bahwa kami perlu menghadirkan sesuatu yang khas untuk membantu pembalap muda mengasah potensinya dengan memberikan mereka kesempatan terbaik.”

Salucci mengungkapkan bahwa ketika program ini dimulai pada 2016 di Tavullia, mereka tidak menyangka akan berkembang hingga membentuk tim sendiri di kejuaraan dunia Moto2. Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Yamaha, sponsor, pembalap, staf, dan komunitas penggemar yang setia mendukung Yamaha VR46 Master Camp selama ini.

MotoGP Indonesia 2024: Fabio Quartararo Antusias dengan Sirkuit Mandalika, Target Lolos Q2 Jadi Prioritas

Fabio Quartararo, salah satu pembalap unggulan di ajang MotoGP, menunjukkan antusiasme besar menyambut balapan di Indonesia, khususnya di Sirkuit Mandalika.

Juara Dunia satu kali asal Prancis ini datang ke Mandalika dengan performa yang cukup menjanjikan setelah beberapa seri terakhir menunjukkan peningkatan yang konsisten.

Pada dua seri sebelumnya, Quartararo berhasil lolos otomatis ke sesi kualifikasi Q2, sebuah pencapaian yang menjadi tolok ukur performanya. Konsistensi ini dia tunjukkan sejak sesi latihan bebas hari Jumat, yang membuatnya memiliki peluang besar untuk mengamankan posisi start di 10 besar.

Posisi start yang baik sangat penting, terutama bagi pembalap Yamaha Monster Energy yang memiliki data terbatas karena tidak memiliki rekan setim di tim satelit.

Dalam wawancara terbaru, Quartararo mengungkapkan rasa optimisnya terhadap Sirkuit Mandalika. “Saya menyukai sirkuitnya, meskipun awalnya tidak memiliki banyak grip,” ujar Quartararo. “Jika kami bisa lolos Q2 lagi setelah hari Jumat dan menjalani balapan dengan baik, itu akan menjadi langkah besar bagi kami.”

Pada seri sebelumnya di Emilia Romagna, Italia, Quartararo mampu menembus dominasi pembalap Ducati, dan finis di posisi kelima setelah Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) terjatuh.

Meskipun menghadapi insiden kehabisan bahan bakar di tikungan terakhir, Quartararo berhasil menyelesaikan balapan tanpa tersalip, berkat kecepatan motornya yang masih mampu melaju hingga garis finis.

“Ini mengingatkan saya pada insiden yang pernah dialami Johann Zarco beberapa tahun lalu,” ujarnya sambil mengenang. “Saya kehilangan sekitar 10 detik di lap terakhir, tapi secara keseluruhan, kami puas dengan kecepatan motor yang mampu mencapai 1 menit 31 detik per lap.”

Fabio Quartararo berharap dapat mempertahankan performanya yang positif di Mandalika, dengan target utama lolos Q2 untuk memulai balapan dari posisi yang strategis.

Balapan di Indonesia ini akan menjadi langkah penting baginya untuk kembali bersaing di papan atas klasemen MotoGP 2024.