Stephen Curry Taklukkan Madison Square Garden, Raja Baru NBA?

https://artboxdesign.biz

Madison Square Garden, arena legendaris yang terletak di New York, telah menjadi tempat yang penuh arti bagi bintang Golden State Warriors, Stephen Curry. Dalam pertandingan ke-14 di arena ikonik tersebut, Curry berhasil membawa timnya meraih kemenangan ke-13, mengalahkan New York Knicks dengan skor 114-102.

Curry tidak bisa menyembunyikan rasa kagumnya terhadap energi yang dimiliki oleh MSG. “Ini Madison Square Garden. Tempat yang dikenal dengan atmosfer basket yang luar biasa, energi yang unik, dan tentunya fans yang sangat antusias. Semua orang, mulai dari selebritas hingga penggemar biasa, datang untuk menyaksikan pertandingan basket berkualitas tinggi,” ujar Curry.

Pada pertandingan tersebut, Curry tampil mengesankan dengan mencetak 28 poin, 7 rebound, 9 assist, dan 2 steal. Ia berhasil menorehkan akurasi tembakan 47 persen dari 21 percobaan, termasuk 5 tembakan tiga angka dari 9 percobaan. Selain itu, Curry juga sempurna dari garis lemparan bebas, mencetak 3 dari 3 tembakan.

Dengan kemenangan tersebut, Curry kini naik ke posisi ke-31 dalam daftar pemain dengan field goal made (FGM) terbanyak di NBA. Ia kini telah mencatatkan 8.767 FGM dalam 1.009 pertandingan, menghasilkan total 34.425 poin. Keberhasilannya menambah koleksi impresif kariernya di kompetisi basket dunia ini.

Di musim ini, Curry tampil solid dengan rata-rata 24,1 poin, 4,5 rebound, 6,3 assist, dan 1,1 steal per pertandingan. Angka-angka ini menunjukkan performa luar biasa meski telah memasuki usia senja sebagai pemain NBA.

Namun, selain kemenangan, Curry juga memiliki sejumlah rekor mengesankan yang tercipta di MSG. Ia tercatat sebagai pemegang rekor tripoin terbanyak sepanjang masa di arena ini, mengalahkan Ray Allen pada 2021. Selain itu, ia juga mencatatkan 50+ poin pertamanya di tempat yang sama pada 2013, yang semakin mengukuhkan statusnya sebagai bintang NBA.

Dengan kemenangan dan rekor yang terus bertambah, Curry semakin mengukuhkan dirinya sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah bermain di Madison Square Garden.

Keputusan Rotasi Pemain Suns Ternyata Membawa Hasil Positif

Phoenix Suns berhasil meraih kemenangan penting atas Chicago Bulls dengan skor 121-117 pada Sabtu, 22 Februari 2025, berkat tembakan-tembakan tajam dari para pemain utama mereka. Meskipun masih menghadapi tantangan dalam mencari formula terbaik sebagai tim yang solid, Suns menunjukkan kemampuan luar biasa untuk bermain sebagai satu kesatuan berkat kontribusi besar dari Kevin Durant, Devin Booker, dan Bradley Beal.

Sebelum pertandingan tersebut, pelatih kepala Suns, Mike Budenholzer, mengungkapkan bahwa timnya terus mencari kombinasi terbaik dalam rotasi pemain bertahan mereka. Ia menjelaskan, “Kami selalu mencari kombinasi berbeda. Brad telah memainkan peran garda utama cadangan, dan kadang-kadang Devin dan Brad bermain bersama, bahkan Grayson Allen,” ujarnya. “Kami percaya bahwa semua pemain ini memiliki kemampuan untuk memberikan kontribusi. Kami terus mengevaluasi dan berusaha mencari cara terbaik agar tim bisa tampil maksimal.”

Kinerja trio bintang Suns menjadi sorotan utama dalam kemenangan ini. Kevin Durant mencetak 27 poin dengan akurasi tembakan 9 dari 15, sementara Devin Booker berhasil mengemas 29 poin dengan 10 dari 20 tembakan yang berhasil masuk. Bradley Beal juga memberikan kontribusi signifikan dengan 25 poin, berhasil membuat 10 dari 19 tembakan. Ketiganya berkolaborasi dengan luar biasa, menghasilkan 81 dari 121 poin Suns, yang menunjukkan serangan yang konsisten sepanjang pertandingan.

Bradley Beal, yang kembali ke starting lineup untuk pertama kalinya sejak 4 Januari, mengisi posisi garda utama menggantikan Tyus Jones yang untuk pertama kalinya duduk di bangku cadangan musim ini. Beal yang telah absen dalam tujuh pertandingan sebelumnya, tampil mengesankan dalam penampilannya kembali ke posisi awal. Sementara itu, Jones yang biasanya memainkan peran penting sebagai garda utama Suns, memberikan kontribusi 10,9 poin per pertandingan dengan tembakan yang akurat.

Perubahan ini terjadi saat Suns berjuang keras untuk memperoleh tempat di babak play-in, saat ini mereka berada di posisi ke-11 di Wilayah Barat. Devin Booker telah mengambil peran lebih besar sebagai pengendali bola utama, menggantikan sebagian peran yang sebelumnya diemban oleh Tyus Jones, yang sering kali absen pada musim 2023-2024.

Meskipun berhasil menang, Suns masih menghadapi masalah dengan tembakan jarak dekat. Di babak pertama, mereka hanya berhasil membuat satu tembakan dari sembilan percobaan di area ring. Namun, Suns unggul dalam hal tembakan jarak menengah, berhasil mencetak 20 dari 39 tembakan dari jarak 5-14 kaki, yang memberi mereka keunggulan signifikan di area pertahanan dengan skor 50-40, menurut data dari Cleaning the Glass.

Suns juga tertinggal dalam jumlah tembakan tiga angka, dengan hanya 30 percobaan dibandingkan 53 tembakan milik Bulls. Meskipun demikian, Suns mampu mempertahankan persentase akurasi yang hampir setara dengan Bulls, yaitu 33,3 persen dibandingkan 34 persen dari lawan mereka. Phoenix juga unggul di garis tembakan bebas, di mana mereka mendapatkan delapan tembakan lebih banyak daripada Bulls, yang akhirnya memberikan kontribusi dalam mengamankan kemenangan.

Bulls, yang tengah kekurangan beberapa pemain kunci akibat cedera, yakni Ayo Dosunmu (bahu kiri), Jalen Smith (gegar otak), dan Patrick Williams (tendinosis quadricep kanan), berusaha keras namun tidak berhasil meraih kemenangan. Dosunmu telah menjadi salah satu pemain terbaik Bulls dalam dua tahun terakhir, Williams merupakan pemain inti yang telah bermain 130 pertandingan dalam tiga musim terakhir, dan Smith merupakan pemain cadangan penting dalam rotasi tim.

Kemenangan ini memberikan angin segar bagi Suns, yang kini berfokus untuk memperbaiki performa mereka dan memperkuat posisi mereka di klasemen Wilayah Barat menjelang akhir musim.

Keputusan Berani Shai Gilgeous-Alexander: Tak Gunakan Agen

Keputusan yang cukup mengejutkan datang dari Shai Gilgeous-Alexander, salah satu bintang muda paling bersinar di NBA dan pemain andalan Oklahoma City Thunder. Pemain berusia 26 tahun ini baru saja mengumumkan bahwa ia akan berpisah dengan agennya, Thad Foucher dari Wasserman, dan memilih untuk menjadi agensi dirinya sendiri. Keputusan ini menjadi sorotan karena tidak hanya jarang terjadi, tetapi juga bisa membuka babak baru dalam kariernya yang semakin gemilang.

Meskipun alasan pasti di balik perpisahan ini belum dijelaskan secara rinci, langkah Gilgeous-Alexander untuk mewakili dirinya sendiri menimbulkan berbagai spekulasi, baik dari penggemar maupun analis NBA. Gilgeous-Alexander menegaskan bahwa meski ia tidak lagi menggunakan agen untuk urusan kontrak, ia akan tetap melibatkan perwakilan untuk urusan lain di luar lapangan, seperti bisnis dan sponsor.

Memasuki Era Baru dalam Kariernya

Keputusan ini datang pada saat yang tepat, mengingat Gilgeous-Alexander kini berada di jalur yang tepat untuk meraih MVP pertamanya. Musim ini, ia memimpin Oklahoma City Thunder dengan performa luar biasa, mencatatkan 32,5 poin, 6,1 asis, dan 5,1 rebound per pertandingan. Penampilannya yang sangat konsisten membuat Thunder meraih rekor 44-10, menjadikannya salah satu pemain yang paling dibicarakan di liga.

Selain itu, Gilgeous-Alexander saat ini berpeluang untuk menandatangani perpanjangan kontrak supermax dengan Thunder, yang bisa bernilai hingga $294,3 juta selama empat tahun ke depan, menjadikannya tetap bersama tim hingga musim 2030-2031. Dengan kesepakatan yang relatif sederhana ini, keputusan Gilgeous-Alexander untuk tidak bergantung pada agen semakin masuk akal, mengingat kontraknya yang tidak akan melibatkan banyak negosiasi.

Mengikuti Jejak Atlet Lain

Gilgeous-Alexander bukanlah satu-satunya atlet yang memilih untuk mewakili dirinya sendiri dalam urusan kontrak. Sejumlah atlet ternama lainnya, seperti Lamar Jackson dari Baltimore Ravens dan Bobby Wagner dari Washington Commanders, juga sudah memulai langkah serupa. Jackson, misalnya, berhasil menegosiasikan kontraknya senilai $260 juta tanpa bantuan agen. Begitu pula dengan Wagner, yang telah menjadi agennya sendiri sejak 2019, dan berhasil menuntaskan kesepakatan kontrak dengan sukses.

Keputusan Gilgeous-Alexander ini semakin menunjukkan bahwa dunia olahraga profesional mungkin sedang memasuki era baru di mana lebih banyak atlet yang memilih untuk mengambil kendali penuh atas karier mereka, tanpa bergantung pada agen untuk urusan kontrak. Bagi para pemain muda lainnya, langkah Gilgeous-Alexander bisa menjadi contoh untuk lebih mandiri dalam merencanakan masa depan mereka.

Bagi penggemar Oklahoma City Thunder, keputusan ini juga menjadi tanda bahwa Gilgeous-Alexander benar-benar berkomitmen pada tim dan masa depannya di NBA. Dengan musim yang luar biasa ini dan potensi kontrak supermax yang menanti, bintang muda ini jelas akan menjadi pusat perhatian di tahun-tahun mendatang, dan Thunder berharap bisa terus mempertahankan pemain bintang mereka dalam perjalanan menuju kesuksesan yang lebih besar lagi.